Adi Waluyo Anggota KAMMI BABEL Bidang Kebijakan Publik |
Untuk itu, pantaslah bahwa KAMMI hadir sebagai problem solving. Sebagai lokomotif mahasiswa yang dimana tidaklah mementingkan kehidupan secara personal atau apa input yang akan menguntungkan diri pribadi melalui suatu ranah organisasi. Melainkan lebih memikirkan tentang kebaikan dan kemaslahatan orang banyak, sekali lagi tanpa perduli dengan apa yang akan mereka dapatkan.
Tetap dalam kepolosan, lambat laun saya mengetahui bahwa KAMMI merupakan salah satu orgaisasi mahasiswa eksternal kampus. Ada beberapa hal yang menjadi kekecewaan keberadaan KAMMI di saat-saat ini di kampus saya. Salah satunya adalah keleluasaan dalam hal menyelenggarakan agenda-agenda di dalam kampus. Sungguh miris rasanya, jika agenda yang luar biasa kemudian terpadamkan oleh perijinan pelaksanaan acara di kampus oleh pihak kampus sendiri.
Namun, KAMMI saat inipun tak kehabisan akal untuk menyiasati hal itu. Ada saja ide-ide bagaimana caranya agar agendanya tetap jalan. Salut tingkat tinggi deh buat KAMMI. Lama-lama, saya terjerumus semakin dalam di wadah ini, dari segi perjuangan, pahit manisnya berjuang dan merangkul untuk bergabung dalam barisan KAMMI. Apa sih yang nggak capek di dunia ini? pengangguran aja capek nganggur.
Namun kesabaran ini yang selalu menguatkan bahwa sesungguhnya peruangan ini tak akan pernah berhenti hingga Allah yang akan mengistirahatkan kita dari lika – liku dakwah ini. Teringat ketika mengikuti tahap DM (Daurah Marhalah) 1 yang tidak dapat saya lupakan, banyak kesan dan kenangan yang terjadi kala itu. Tengah-tengah malam di sepertiga malam di saat kami tengah lelap – lelapnya tertidur pulas kami di kagetkan dengan sinar lampu yang begitu terang dan suara khas panitia yang membangunkan kami. Sungguh kesal saat itu, hingga berpikir bahwa panitia sedang kurang kerjan membangunkan kami di tengah malam seperti ini, dengan muka masam dan rasa kantuk yang belum hilang sepenuhnya kami melaksanakan sholat malam berjama’ah. Ternyata serangan sepertiga malam yang tak saya sangka mengharu biru. Karena beberapa hal yang diberikan panitia sungguh membuka hati saya.
Terbakarnya secara sempurna semangat ke KAMMI-an ini memuncak saat akhirnya saya dapat mengikuti DM 2. Saat itu, saya seolah-olah merasa, inilah yang saya cari-cari selama ini. berpikir secara luas dan kritis, melalui materi-materi DM 2 yang sangat luar biasa semakin memberikan saya keyakinan bahwa, KAMMI memang wadah organisasi mahasiswa yang paling tepat untuk menjadi seorang aktivis sesungguhnya. Saat DM 2 tersebut, salah satu materi yang paling berkesan adalah Rekayasa Sosial. Sebab, ternyata setiap hal dalam hidup ini, itu bisa saja sebagian besar adalah rekayasa, kita saja yang tidak sadar akan hal itu. Sampai saya merasa lucu, jangan-jangan saya berada di KAMMI inipun adalah hasil dari rekayasa orang-orang di dalamnya.
Perlahan, hari demi hari ternyata saya menemukan hal yang berbeda pada tempat saya berdiri sekarang ini. Betul, sangat menikmati dan mencintai setiap derap langkah yang seolah-olah mengantarkan saya pada kenikmatan para aktivis. Mengutip dari penulis salah satu bagian dari aktivis KAMMI yaitu kang Kadir, di dalam bukunya Optimisme Membangun Bangsa “Waktu adalah kawan sekaligus musuh umat manusia. Dia datang tanpa salam dan pergi tanpa basa-basi.” lagi-lagi saya menemukan hal yang membuat saya berada di tengah-tengah KAMMI semakin terasa layaknya rumah sendiri. Kenapa begitu karena saya telah jatuh cinta dengan KAMMI apalagi memiliki pemimpin yang kaya akan ilmu dan sarat akan pengalaman.
Bulan ini adalah bulan Maret, tentu menjadi bulan yang banyak menyita perhatian dan juga tenaga anak-anak KAMMI. Pasalnya bulan ini merupakan bulan yang bersejarah, dimana tepatnya pada tanggal 29 Maret di Malang dideklarasikan organisasi kemahasiswaan yang mencoba menghimpun mahasiswa muslim yang ada di dalam maupun luar negeri. Bulan ini menjelang puncak perayaan milad yang tentunya jatuh pada tanggal 29 itu menyajikan berbagai macam agenda untuk kader KAMMI di berbagai daerah, dimulai dari tingkatan pusat sampai di komisariat. Jenis parayaan dan agenda berbeda, tentunya juga dikemas berbeda oleh masing-masing daerah.
Berharap di dalam usia KAMMI yang beranjak dewasa ini juga akan semakin medewasakan pemikiran seluruh kader-kadernya di pelosok negeri ini. Harapanya adalah dari rangkaian agenda itu ada nilai tersirat maupun tersurat yang bisa digali dan dikorelasikan dengan usia kekinia KAMMI. Jangan agenda milad itu hanya menjadi sebuah evoria semata, tanpa ada bekas yang bisa disajikan dan bernilai kontribusi untuk ummat dan perbaikan bangsa dan negara.
Sebagai seoarang kader KAMMI saya peribadi berharap dengan usia KAMMI yang menginjak usia ke 20 tahun semenjak dideklarasikan melalui perayaan milad tahun ini bisa mejadi ajang koreksi untuk internal KAMMI. Bukan hanya secara kelembagaan tapi juga mungkin bisa secara person. Dengan itu sehingga mungkin kita bisa sadar akan segala kelemahan dan kekurangan selama ini yang belum disadari. Atau mungkin malah kita sudah menyadarinya, tapi masih enggan untuk membenahi. Mengingat sejarah perjalanan KAMMI penuh dengan lika – liku banyak momen – momen atau kejadian yang krusial dalam menegakan kebenar ini.
Menyinggung keberadan KAMMI di Babel sendiri saya pribadi tak begitu memahami kapan di mulainya sebuah gerakan yang di gagas para pemuda – pemudi yang peduli akan nasib bangsa ini, namun yang jelas KAMMI Babel berkembang sangat pesat hinga sekarang, KAMMI Babel sendiri menjadi garda terdepan dalam gerakan mahasiswa Bangka Belitung. Kini KAMMI menjadi bagian yang patut di perhitungkan oleh pemerintah daerah dalam mengawal kebijakan – kebijakan yang tidak sesui dengan kemaslahtan rakyat di daerah serumpun sebalai ini.
Dalam momentum usia KAMMI yang telah mencapai 20 tahun menjadi modal besar spirit untuk para kader KAMMI dalam menjaga keamanan di tahun politik ini. Peralihan tampuk kepempimpinan baik di Pusat, Wilayah, Daerah maupun di komisariat adalah sebuah momentum untuk melahirkan gagasan – gagasan / ide yang baru, melakukan perbaikan internal guna menyongsong cita – cita jayakan Indonesia 2045.
Melalui tulisan singkat ini juga saya haturkan salam cinta untuk seluruh kader KAMMI. Semoga kita tetap bisa terus konsisten di dalam barisan perjuangan ini. Tentunya hari ini KAMMI sudah semakin dewasa, dan mari terus kita besarkan KAMMI ini sebagaimana KAMMI juga telah mendidik dan membesarkan kita semenjak di kampus. Mengajarkan kita tentang sesuatu yang belum pernah kita temukan sebelumnya. Mendidik kita dari orang yang biasa menjadi luar biasa. Mempertemukan kita dengan orang-orang yang memiliki dedikasi dan juga komitmen. Meyatukan hati kita di tengah perbedaan budaya, suku, ras, daerah, sifat, karakter, dan bebagai macam perbedaan lainnya.
Saya, Adi Waluyo. Teman-teman akrab memanggil saya Waluyo . Lahir di Banyumas, 2 November 1994 Jawa Tengah. Merasa bersyukur karena dapat bergabung dan berkontribusi di KAMMI. Saya anak terakhir dari dua bersaudara. Saat ini masih berstatus mahasiswa tingkat akhir di Universitas Bangka Belitung. Sedang proses skripsi. Saya juga masih aktif sebagai salah satu penanggung jawab di DPM KM UBB dan Staf Kebijakan Publik KAMMI Daerah Bangka Belitung. Akifitas saya selain itu alhamdulilah saya mendapatkan amanah di komsi A FSLDK Daerah Bangka Belitung. Alamat sekarang di Desa Balunijuk Kec. Merawang Kab. Bangka Prov. Kepulaun Bangka Belitung .Hp:081532669438. Email:adi507.waluyo@gmail.com. Fb:Adi Waluyo II. IG@adiwaluyo19. Twitter @Adi507Adi