 |
| Dokumentasi Bertemu dengan Sekertaris Daerah Pemprov Bangka Belitung |
Penulis
: Juanda (Amil Laznas Yakesma)
Akhir tahun 2012 diajak teman untuk menjadi relawan sebuah lembaga zakat yakni PKPU yang saat ini sudah berganti nama menjadi Human Initiative, waktu itu nggak tahu yang namanya lembaga zakat, tahunya Adalah dapat kafalah karena diawal saya menjadi Pembina dari program pendidikan yakni Beasiswa Anak Negeri di PKPU Bengkulu.
Dimulai dari sinilah perjalanan saya
menjadi seorang amil zakat mendapatkan pengalaman baru, pengetahuan baru dan
pemahaman baru, bahwasanya pengelolaan
dana ummat yakni zakat infak dan sedekah itu bisa memberikan dampak untuk
masyarakat miskin.
Dari sinilah pemahaman saya tentang dana zakat
memang bisa berdampak bagi masyarakat kalangan bawah, karena dari program-program
kebaikannya banyak dari para penerima manfaat ini benar-benar merasakan
kebermanfaatannya.
Saya waktu jadi Pembina program pendidikan
itu membina anak-anak SD, SMP dan SMA ditahun 2014, kami melakukan pembinaan dalam
bidang akademik hingga melakukan pembinaan akhlak mereka. Dan Plot Twistnya Adalah
para penerima manfaat dari PKPU ini yang bisa dikatakan dari kalangan tidak
mampu pada hari ini mereka semua mendapatkan masa depannya, saya lihat status
mereka saat ini ada yang menjadi PNS di Kementerian Agama, ada yang PNS di Pemerintah
Provinsi maupun Kota/Kabupaten, ada yang sudah memulai usahanya.
Bila ingin diungkapkan tentang Bahagianya
Merayakan Dampak maka saya sebagai amil benar-benar ingin merayakan dampak
dari apa yang sudah diberikan oleh pengelola zakat kepada para mustahik, dari
program ini mereka mendapatkan motivasi, support dana, dan pendampingan dalam
akademik dan perbaikan akhlak sehingga yang tadinya mereka demotivasi bahkan
ada yang menyerah dengan kondisinya, mereka bisa bangkit dan akhirnya kami
melihat hal itu bisa sangat berdampak itu untuk merubah gap sosial dikeluarga
para mustahik.
3 tahun saya di PKPU Bengkulu dan 1 tahun
di Lembaga Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) banyak cerita dan kisah-kisah dalam
menebarkan manfaat kebaikan pada masyarakat dengan program-program kebaikannya.
Saat ini saya menjadi amil zakat di Laznas
Yakesma Bangka Belitung, ketika saya pulang ke Babel pada pertengahan tahun 2017,
melihay tidak adanya lembaga zakat nasional yang membuka cabang disini maka
waktu itu saya sudah menyiapkan lamaran dengan modal pengalaman jadi amil zakat
di lembaga sebelumnya.
Namun waktu itu Allah takdirkan bertemu
dengan salah satu inisiator pembetukan cabang Yakesma Bangka Belitung dan saya
diajak untuk bantu pendirian cabang Yakesma di Pangkalpinang, diawal saya
sendirian dengan tugas yang merangkap semua bidang yakni pengumpulan, keuangan
dan program, dengan awalan itu kami mulai menghimpun donasi secara bertahap
hingga saat ini Yakesma Babel tetap konsisten terpilih menjadi lembaga Ziswaf
terbaik setiap tahun dari program Fesyar Bank Indonesia..
Kini saya di Yakesma Babel menjadi amil
sudah 8 tahun dengan berbagai macam kondisi dan program-program kebaikan, jika
ditanya 12 tahun menjadi amil udah ngapain aja, maka saya jawabnya dengan “Bahagianya
Merayakan Dampak” karena menjadi seorang amil itu semuanya mendapatkan
kebahagiaan dari dampak pengelolaan dana zakat.
Dari sisi Muzzaki mereka bahagia melihat donasi zakatnya berdampak bagi mereka para mustahik dan pasti bahagianya mereka karena dana zakatnya menjadi wasilah kebaikan untuk orang lain. Jika dari sisi mustahik maka mereka juga akan merasakan dampak dari pengelolaan dana zakat karena hal ini bisa menjadi pengubah status sosial mereka dari mustahik menjadi muzzaki. Dan dari sisi amil zakat maka bisa yang ungkapkan bahwa sisi amil lah yang sangat merasakan Bahagianya merayakan dampak dari pengelolaan dana zakat, karena mereka bisa menjadi amil dan lembaga yang Amanah karena menerima donasi para muzzaki serta mereka sukses mengelola dananya menjadi sebuah progam kebaikan yang dampaknya untuk kesejahteraan ummat.
Dokumentasi Evaluasi Program Beasiswa Nusantara PKPU 2012
 |
| Dokumentasi Penyaluran Program Sebar Kurban Yakesma babel 2022 |